SEJARAH BATIK LASEM VERSI APPBI Part 2

Oleh Komarudin Kudiya Selanjutnya penulis akan menyampaikan tentang peran APPBI sebagai wadah para perajin dan pengusaha batik Indonesia, yang senantiasa berusaha untuk memberikan warna tersendiri dan berusaha untuk menghadirkan data-data yang lebih aktual dan terpercaya dalam mengungkap sejarah perjalanan batik di berbagai daerah di Indonesia. APPBI yang pendiri dan pengurusnya sebagai praktisi dan pelaku usaha

SEJARAH BATIK LASEM VERSI APPBI

Oleh : Komarudin Kudiya. Suasana pagi yang hening dan cukup dingin dimedio bulan Februari 2021, diiringi hujan rintik-rintik hujan gerimis terdengar sayup-sayup bunyi notifikasi Hp terus berdering. Ternyata di group WA Pendiri APPBI (Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia) telah berlangsung komunikasi pendiri APPBI membahas Batik Lasem Kabupaten Rembang – Propinsi Jawa Tengah.   Kenangan

MEMAHAMI PERILAKU MILENIAL DI ERA PANDEMI

Berdasarkan data dari APPBI Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, yang disampaikan oleh Bapak Komarudin Kudiya Ketua Umum APPBI, di tahun 2020 ini diperkirakan jumlah perajin batik mencapai 151.565 orang, dengan jumlah pengusaha batik berukuran besar 502 perusahaan, ukuran sedang 1.279 perusahaan dan UMKM berjumlah 2.612 usaha. “Dalam kurun waktu 9 bulan terhitung sejak bulan

Estetika Motif Taman Telaga Teratai – Batik Keraton Cirebon

Sekilas  Kriya Batik Keraton Cirebon Berdasarkan penuturan dari Pegusten Keraton Kasepuhan XIV PRA H. Arief Natadiningrat serta penuturan yang disampaikan Ratu Arimbi dari Keraton Kanoman, keduanya menyampaikan tentang perihal batik Keraton Cirebon ialah suatu seni kriya yang dibuat dengan cara melukiskan malam pada sebuah kain, dengan corak-corak tertentu, yang dipergunakan oleh kalangan Keraton Pakungwati/Caruban Nagari,

Batik, Pendekatan Fungsi, Makna dan Ekonomi

Setelah dalam tulisan yang lalu, saya membahas mengenai Batik, Kerajinan Tangan, Seni Kerajinan Tangan atau Kriya. Fokus pembahasan sudah sampai pada batik dalam pendekatan Fungsi. Maka dalam tulisan lanjutan ini, saya akan membahasnya batik dalam pendekatan makna dan pendekatan ekonomi. Dalam tulisan sebelumnya kemampuan Pembatik dalam melihat batik sangat tergantung dari beberapa pengalamannya, diantaranya adalah

Mangrove Pewarna Organik

Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) bekerjasama dengan Griya Batik Gresik ZOOM JALUR WASTRA NUSANTARA Seri – 5: “Mangrove Pewarna Organik” Narasumber:Siti Zunaiyah Budiarty (APPBI, Griya Batik Gresik)Moderator:Sania Sari, S.E., M.M. (APPBI, Batik Hasan – Bandung)Kamis, 11 Februari 2021, Pukul 13.00 – 15.00 WIB Link Pendaftaran : http://bit.ly/appbijalurwastraseri5 TATA CARA MENGIKUTI: Mohon mengisi formulir

JALUR WASTRA NUSANTARA SERI-4

Bagaimana laku membatik yang mengakar dari nilai kehidupan membentuk DNA BATIK….., dari mulai sangkan paraning dumadi hingga menuju memayu hayuning bawono… yuuu simak para empu batik kita berbagi lelaku sehari-hari membatiknya     ???? *Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) *   ZOOM JALUR WASTRA NUSANTARA Seri – 4: “DNA BATIK”, memayu hayuning bawono

Open chat
Hello, selamat datang di APPBI ada yang bisa kami bantu?

Salam Batik.
Agus Purwanto